Monday, April 27, 2015

Menyusun berkas SPJ perjalanan PPAA


Akuntabilitas – jujur

Akuntabilitas :Saya akan jujur kepada atasan jika menemukan permasalahan atau kejanggalan pada berkas yang saya susun. Apabila ada berkas yang kurang , apabila saya ingin kegiatan penyusunan cepat selesai bisa saja saya melewatkan saja berkas tersebut dan melanjutkan penyusunan

Nasionalisme – Bertanggungjawab

Nasionalisme : Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan dokumen yang telah saya mulai kerjakan hingga dokumen tersebut selesai disusun



Etika Publik – Profesionalisme

Etika Publik : Saya akan bertindak secara professional apabila ada masalah pada pegawai tertentu tetap harus dilaporkan , tanpa memandang posisi orang tersebut

Komitmen Mutu – Efisien

Komitmen Mutu :Pada saat penyusunan berkas SPJ perjalanan saya berusaha untuk melakukannya sefisien mungkin sehingga tidak bolak – balik memfotokopi berkas yang belum tersedia kopiannya.

Anti Korupsi – adil

Anti Korupsi : Saya tidak akan mentoleri dan bersikap adil ketika menemukan kejanggalan pada tanda bukti , tidak memandang pangkat atau jabatan orang tersebut


Mengadministrasikan penyimpanan berkas SPJ beserta pendukungnya




Akuntabilitas - Kejujuran

Akuntabilitas : Pada saat penyimpanan dokumen disimpan berdasarkan jenisnya seperti dokumen bendahara terhadap pegawai dan bendahara terhadap pihak ketiga . Dokumen yang disimpan harus dijaga kelengkapannya sehingga apabila ada masalah kedepannya dapat  mengacu pada dokumen tersebut untuk penyelesaiannya

Nasionalisme - Peduli

Nasionalisme : Pada saat penyimpanan dokumen kami pegawai bendahara saling menjaga dan menyerahkan dokumen yang “nyasar”kepada bendahara yang mengurusi dokumen tersebut.

Komitmen Mutu

Komitmen Mutu : Apabila ada berkas yang hilang saat pencarian dokumen yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah . Maka saya akan menelusuri dokumen tersebut agar dokumen tersebut cepat ditemukan dan cepat ditemukan penyelesaiannya

Anti Korupsi– Berani

Anti Korupsi : Apabila ada dokumen yang sudah disimpan namun ada “seseorang oknum” yang berusaha ingin merubah isi dokumen tersebut maka saya akan berani untuk tetap menjaga keadaan dokumen yang telah disimpan seperti sedia kala saat pertama kali disimpan atau menolak permintaan oknum tersebut


Membantu membuat rekap rapat bagian keuangan

Akuntabilitas – Kejujuran,efisien

Akuntabilitas : Dalam membantu membuat rekap rapat bagian keuangan saya akan jujur dalam proses pengerjaan jika terdapat hal yang kurang sesuai baik itu dalam biaya konsumsi maupun snack , efisiensi juga diperlukan pada pengerjaan ini dengan langsung mengerjakan kegiatan secara fokus hingga selesai tanpa terpengaruhi pekerjaan lain yangmenumpuk

Nasionalisme - tanggungjawab

Nasionalisme: Pembuatan rekap rapat membutuhkan tanggungjawab demi mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan isi berkas yang direkap , semisal dengan menyelesaikan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan atasan. Sehingga tidak memakan waktu yang lama

Etika Publik

Etika Publik :Fokus dan tidak terpengaruh pada keadaan sekitar , semisal ada berita menarik di tv dan pekerjaan ini belum selesai . Maka saya akan memprioritaskan kegiatan ini

Komitmen Mutu - teliti

Komitmen mutu : Rekap rapat harus dikerjakan secara teliti  agar isi dari dokumen tidak melenceng dari dokumen yang di rekap sehingga tidak menyebabkan masalah kedepannya



Anti Korupsi

Anti Korupsi :  TIdak korupsi waktu dalam mengerjakan kegiatan ini , semisal pekerjaan sudah selesai maka langsung di kirim ke atasan sehingga tidak menunggu hingga mencapai batas toleransi waktu pengerjaan


Melakukan input laporan SILABI

Akuntabilitas - tanggungjawab

Akuntabilitas : Saya bertanggungjawab menyelesaikan tugas input laporan SILABI hingga mencapai tidak ada transaksi yang terlewat



Nasionalisme - jujur

Nasionalisme :Saya melakukan input laporan SILABI dengan kejujuran dan sesuai dengan apa yang diperintahkan atasan . Tanpa melebih lebihkan dan mengurang-ngurangi.

Etika Publik

Etika Publik : Apabila ada konflik kepentingan dalam kegiatan ini maka saya akan bertindak secara professional agar tercapai hasil yang maksimal dalam melakukan input laporan SILABI

Komitmen Mutu

Komitmen Mutu : Saya akan mencapai hasil input laporan SILABI yang sesuai dengan nilai anggaran

Anti Korupsi – Jujur, Kerja keras

Anti Korupsi :Saat melakukan input laporan SILABI saya tidak akan menerima segala gratifikasi yang akan diberikan kepada saya oleh pihak yang berhubungan dengan materi yang akan saya inputkan. Pekerjaan ini membutuhkan kerja keras  dan ketelitian pada saat pencarian transaksi masuk dan keluar .




Menyusun berkas SPJ perjalanan PNBP


Akuntabilitas – efektif

Akuntabilitas : Saya akan menyelesaikan penyusunan secara efektif hingga dapat mencapai tujuan dari penyusunan yaitu seluruh tanda bukti tersedia

Nasionalisme – Bertanggungjawab

Nasionalisme : dalam menyusun berkas SPJ perjalanan PNBP saya bertanggungjawab terhadap Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) bagian PNBP apabila dikemudian hari ada masalah terhadap berkas yang saya susun maka saya harus bertanggunjawab



Etika Publik – Profesionalisme

Etika Publik :  Saya akan bertindak secara professional apabila ada masalah pada pegawai tertentu tetap harus dilaporkan , tanpa memandang posisi orang tersebut

Komitmen Mutu – Efisien

Komitmen Mutu : Saya akan melaksanakan penyusunan secara efisien agar dengan melaksanakan penyusunan sesuai tahap-tahapnya sehingga mencapai hasil yang maksimal

Anti Korupsi – adil

Anti Korupsi : Saya tidak akan mentoleri dan bersikap adil ketika menemukan kejanggalan pada tanda bukti , tidak memandang pangkat atau jabatan orang tersebut



Menyusun berkas SPJ perjalanan dan pengadaan DMPTL

Akuntabilitas – Menggunakan Sumber daya yang efektif

Akuntabilitas : Pada saat menyusun berkas SPJ perjalanan saya akan menggunakan sumber daya secara efektif dengan berusaha untuk semaksimal mungkin menggunakan semua alat yang tersedia pada bagian perbendaharaan untuk melaksanakan tugas saya

Nasionalisme – jujur

Nasionalisme :Saya akan jujur kepada atasan jika menemukan permasalahan atau kejanggalan pada berkas yang saya susun. Misal ada berkas yang kurang , apabila saya ingin kegiatan penyusunan cepat selesai bisa saja saya melewatkan saja berkas tersebut dan melanjutkan penyusunan



Etika Publik – Peduli

Etika Publik : Saya peduli untuk mengembalikan berkas yang terselip , semisal terdapat kelebihan tanda bukti kwitansi yang tidak tersedia dalam daftar rekap . sehingga kwitansi tersebut merupakan bagian dari berkas lainnya

Komitmen Mutu – Efisien

Komitmen Mutu : Saya akan melaksanakan penyusunan secara efisien dengan memanfaatkan ATK yang tersedia . semisal menggunakan pencopot steples jika memang tersedia agar penyusunan lebih cepat dilaksanakan. atau menggunakan penggaris untuk memotong kertas tanda bukti yang perlu di potong apabila gunting sedang tidak tersedia atau hilang

Anti Korupsi –Berani

Anti Korupsi berani untuk menolak berbagai gratifikasi yang mungkin akan diterima saat melakukan penyusunan dokumen



Akuntabilitas – jujur

Akuntabilitas :Saya akan jujur kepada atasan jika menemukan permasalahan atau kejanggalan pada berkas yang saya susun. Apabila ada berkas yang kurang , apabila saya ingin kegiatan penyusunan cepat selesai bisa saja saya melewatkan saja berkas tersebut dan melanjutkan penyusunan

Nasionalisme – Bertanggungjawab

Nasionalisme : Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan dokumen yang telah saya mulai kerjakan hingga dokumen tersebut selesai disusun

Friday, April 24, 2015

Formulir 1 rancangan aktualisasi


INDIKATOR NILAI: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

KEBUTUHAN STAKEHOLDER: Administrasi Perbendaharaan yang teratur

TUGAS ORGANISASI: Meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan anggaran

TUGAS UNIT: Melakukan penghimpunan dokumen realisasi anggaran (Surat Perintah Membayar/SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D) dan pengembalian belanja (Surat Setoran Pengembalian Belanja/SSPB).



TUGAS PEGAWAI: Melakukan penghimpunan dokumen realisasi anggaran(Surat Perintah Membayar/SPM dan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D)

DAFTAR KEGIATAN: Menyusun berkas SPJ perjalanan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS)



Formulir 2 Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan

Kegiatan: Menyusun berkas SPJ perjalanan PPIS

Nilai Dasar: Akuntabilitas – Menggunakan Sumber daya yang efektif

Nasionalisme – Bertanggungjawab

Etika Publik – Profesionalisme

Komitmen Mutu – Efisien

Anti Korupsi – Peduli, Berani



Uraian Pelaksanaan Kegiatan (Esensi Makna Aktualisasi Nilai Dasar terhadap Proses dan Output Kegiatan)
Akuntabilitas :  Pada saat menyusun berkas SPJ perjalanan saya akan menggunakan sumber daya secara efektif dengan berusaha untuk semaksimal mungkin menggunakan semua alat yang tersedia pada bagian perbendaharaan untuk melaksanakan tugas saya

Nasionalisme : Pada penyusunan berkas SPJ perjalanan saya bertanggungjawab untuk mengecek kelengkapan berkas untuk pertanggungjawaban bendahara. Sehingga saat ada salah satu berkas yang kurang saya akan langsung mencarinya.

Etika Publik : Ketika teman mengajak ngopi di kantin saat dokumen yang perlu disusun sedang menumpuk maka saya akan mengusahakan untuk mementingkan penyusunan dokumen daripada berkumpul dengan teman-teman.



Komitmen Mutu : Pada saat penyusunan berkas SPJ perjalanan saya berusaha untuk melakukannya sefisien mungkin sehingga tidak bolak – balik memfotokopi berkas yang belum tersedia kopiannya.

Anti Korupsi : Pada saat penyusunan berkas apabila ada SPJ perjalanan baik itu tiket maupun konsumsi ataupun hotel yang tidak sesuai dengan standar golongan ASN tersebut maka akanberani untuk menyesuaikannya sehingga mencapai hasil yang sesuai dan tidak melebihi standar ASN pada golongan tersebut dan peduli untuk menegur pegawai yang melakukan hal tersebut


PENUTUP


A.  Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan capaian aktualisasi yaitu sebagai berikut:
1. Pengimplementasian nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang mencakup nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sangat penting dilaksanakan agar menciptakan PNS yang selalu bekerja secara jujur dan berintegritas sehingga PNS benar-benar menjadi pegawai yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yaitu melayani masyarakat, bangsa, dan negara.



2. Dampak yang akan terjadi apabila nilai-nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan adalah dapat terciptanya iklim kerja yang tidak etos. Juga para pegawai akan mudah lalai dalam tanggung jawab, kinerja pegawai semakin menurun sehingga menyebabkan kerugian bagi negara.



B.  Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
1. Dalam penyusunan berkas-berkas perbendaharaan diperlukan satu ruangan khusus sehingga berkas tidak bercampur dengan berkas lain. Juga dibutuhkan tempat khusus untuk membuang kertas-kertas yang tidak dibutuhkan lagi sehingga kertas-kertas tersebut tidak bercecer dalam ruangan karena dapat mengganggu kenyamanan pegawai lainnya.
2. Kertas-kertas yang terbuang dari hasil menyusun berkas dapat di jual sehingga tidak menyebabkan global warming.
3. Perlu adanya database gaji pegawai yang bisa dimasukkan ke berbagai aplikasi sehingga ketika akan menggunakan suatu aplikasi tidak perlu lagi menginput secara manual daftar gaji tersebut.
4. Perlu adanya bahan materi SILABI yang lebih khusus mengenai pemecahan masalah yang terjadi pada SILABI sehingga mempermudah pegawai saat mendapat kesulitan-kesulitan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2009. Peraturan Kepala BPS Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang dan Seksi Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2012. Peraturan Kepala BPS Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala BPS Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik.
Lembaga Administrasi Negara. 2013. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.



Thursday, April 23, 2015

Analisis Dampak Nilai - Nilai Dasar (Lanjutan)

6. Membantu membuat rekap rapat bagian keuangan
Nilai dasar akuntabilitas yang terkandung dalam kegiatan ini adalah kejujuran dan efisien . Apabila nilai dasar tersebut tidak diterapkan maka hasil dari rekapan bisa saja menjadi hasil yang tidak sesuai dengan keinginan atasan yang sesuai dengan isi berkas yang diserahkan .Tidak efisien juga dapat menyebabkan lambannya kegiatan ini selesai.

Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka rekap rapat bisa terbengkalai dan tidak dikerjakan sehingga tidak dapat digunakan oleh pimpinan sebagai acuan untuk dokumentasi bukti kwitansinya
Apabila nilai etika publik tidak diterapkan maka kegiatan ini akan terus diulur-ulur pengerjaannya sehingga terlupakan oleh pegawai yang seharusnya bertanggungjawab pada saat kegiatan ini dilaksanakan

Nilai dasar komitmen mutu pada kegiatan ini adalah teliti , Jika kegiatan ini tidak dilakukan secara teliti dapat mengakibatkan perhitungan yang dilakukan atasan tidak sesuai sehingga dapat membingungkan dan dapat menimbulkan masalah kedepannya.
Apabila nilai korupsi melekat pada pegawai yang bertugas mengerjakan kegiatan ini maka akibatnya adalah pekerjaan akan menguntungkan oknum tertentu yang memiliki kepentingan tertentu.




7. Melakukan input laporan SILABI
Nilai dasar akuntabilitas pada kegiatan ini adalah tanggungjawab , apabila nilai ini tidak dilaksanakan maka laporan SILABI bisa tidak terlaksana dan hasilnya terbengkalai serta KPPN juga akan menindak lanjuti . Karena tanggungjawab  kegiatan ini adalah kepada KPPN wilayah .

Nilai dasar Nasionalisme pada kegiatan ini adalah jujur . Apabila pegawai yang melakukan kegiatan ini tidak jujur maka bisa berakibat ketidak sesuaian isian sehingga dapat menjadikan suatu permasalahan kedepannya

Jika nilai dasar etika publik tidak dilaksanakan maka dapat berakibat pekerjaan ini ada tidak mulai dikerjakan sehingga tidak akan menghasilkan output kegiatan
Jika nilai dasar komitmen mutu tidak dilaksanakan maka kualitas inputan akan buruk dan melenceng dari yang sebenarnya .

Jika Nilai dasar anti korupsi tidak terlaksana maka kegiatan ini akan menghabiskan uang negara dengan membuat kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak pernah dilaksanakan



8. Membantu merekap pembayaran gaji pegawai januari 2015, uang makan pegawai desember 2014, TK desember 2014, gaji susulan oktober-desember, gaji induk februari 2015 sebagai permintaan BPK
Nilai dasar akuntabilitas yang terkandung dalam kegiatan ini adalah kejujuran dan efisien . Apabila nilai dasar tersebut tidak diterapkan maka hasil dari rekapan bisa saja menjadi hasil yang tidak sesuai dengan keinginan atasan yang sesuai dengan isi berkas yang diserahkan .Tidak efisien juga dapat menyebabkan lambannya kegiatan ini selesai.

Apabila nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka rekap rapat bisa terbengkalai dan tidak dikerjakan sehingga tidak dapat digunakan oleh pimpinan sebagai acuan untuk dokumentasi bukti kwitansinya
Apabila nilai etika publik tidak diterapkan maka kegiatan ini akan terus diulur-ulur pengerjaannya sehingga terlupakan oleh pegawai yang seharusnya bertanggungjawab pada saat kegiatan ini dilaksanakan

Nilai dasar komitmen mutu pada kegiatan ini adalah teliti , Jika kegiatan ini tidak dilakukan secara teliti dapat mengakibatkan perhitungan yang dilakukan atasan tidak sesuai sehingga dapat membingungkan dan dapat menimbulkan masalah kedepannya.
Apabila nilai korupsi melekat pada pegawai yang bertugas mengerjakan kegiatan ini maka akibatnya adalah pekerjaan akan menguntungkan oknum tertentu yang memiliki kepentingan tertentu .



9. Membantu melakukan entry gaji pegawai bulan Juli 2014
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas yang terkandung dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu rasa tanggung jawab dan kejujuran. Ketika hal tersebut tidak diterapkan maka proses entry tidak dapat berjalan dengan baik. Bisa terjadi kesalahan dalam proses entry gaji pegawai tersebut, sehingga hal tersebut bisa mengakibatkan hal yang fatal, karena berhubungan dengan keuangan dan pelaporannya kemudian.

Nilai-nilai dasar Nasionalisme yang terkandung dalam kegiatan ini yaitu sifat kerja keras, dimana dengan jumlah pegawa yang sangat banyak sehingga diperlukan kerja keras untuk mengentrynya. Jika hal ini tidak diterapkan maka bisa menyebabkan tidak terselesaikannya proses entryan tersebut, sehingga ada pegawai yang tidak terinput kedalam daftar gaji.

Dalam kagiatan ini juga perlu diterapkan nilai-nilai dasar Etika Publik yang meliputi kedisiplinan, kecepatan dan ketepatan. Jika hal-hal tersebut tidak diterapkan maka akan terjadi kesalahan pada hasil entryan. Nominal gaji yang di entry akan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu yang terkandung dalam kegiatan ini meliputi ketelitian, keikhlasan dalam mengerjakan, dan juga kekereatifan dalam mencocokkan total gaji pada daftar. Jika hal-hal tersebut tidak diterapkan, maka kegiatan tersebut akan memakan waktu yang lama untuk diselesaikan karena sering terjadi kekeliruan.



Analisis Dampak Nilai-Nilai Dasar


1. Menyusun berkas SPM program PPIS (Penyedia dan Pelayanan Informasi Statistik 1)
Pada kegiatan ini jika nilai akuntabilitas tidak diterapkan maka penyusunan berkas tidak dapat terselesaikan, jika penyusunan berkas tidak terselesaikan maka dapat terjadi penundaan pada pencairan dana. Hal tersebut dapat menghambat berjalannya kegiatan organisasi lainnya. Juga dapat menyebabkan administrasi perbendaharaan yang tidak teratur sehingga ketika berkas tersebut dibutuhkan sebagai bukti maka akan sulit ditemukan.



Ketika nilai-nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka kesalahan atau keanehan pada berkas SPM PPIS tidak diketahui sehingga pada saat dibutuhkan oleh yang bersangkutan SPM PPI1 tidak dapat digunakan.Juga ketika nilai-nilai nasionalisme tidak diterapkan pada kegiatan ini maka penyusunan SPM PPIS ini tidak dapat terselesaikan dengan tepat waktu karean hal ini membutuhkan kerja keras.

Jika nilai-nilai Etika Publik tidak diterapkan pada kegiatan ini maka hasil dari kegiatan ini akan berantakan. Hal ini dapat menghasilkan penyusunan yang tidak teratur dan lengkap, sedangkan yang dibuuhkan oleh stakeholder yaitu arsip yang teratur dan lengkap sehingga dapat memudahkan ketika berkas tersebut dibutuhkan oleh siapapun yang membutuhkan.Berkas-berkas tersebut juga segera mungkin harus dibawa ke bagian verifikasi sehingga sehingga perlu diselesaikan secepat mungkin.
Begitu juga dengan nilai Komitmen Mutu jika tidak diterapkan pada kegiatan ini maka dokumen-dokumen yang terdapat dalam SPM tidak sesuai dengan urutan yang seharusnya, juga ketika ada dokumen yang bukan merupakan bagian dari SPM PPIS akan tercampur dan akibatnya dapat membingungkan ketika SPM tersebut masuk pada bagian verifikasi yang akhirnya nanti akan dilakukan pencairan dana. Dan juga akan diperiksa oleh BPK dan inspektorat.



Nilai Anti Korupsi pada kegiatan ini juga sangat perlu diterapkan, kerena jika tidak diterapkan maka berkas SPM PPIS bisa rusak, karena berkas tersebut berada pada tumpukan dokumen yang sangat banyak sehingga mudah rusak dan hilang sehingga perlu adanya kepedulian untuk menjaga dokumen-dokumen tersebut mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen yang sangat penting.


2. Menyusun berkas SPM program PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
Pada kegiatan ini jika nilai akuntabilitas tidak diterapkan maka penyusunan berkas tidak dapat terselesaikan, jika penyusunan berkas tidak terselesaikan maka dapat terjadi penundaan pada pencairan dana. Hal tersebut dapat menghambat berjalannya kegiatan organisasi lainnya. Juga dapat menyebabkan administrasi perbendaharaan yang tidak teratur sehingga ketika berkas tersebut dibutuhkan sebagai bukti maka akan sulit ditemukan.

Ketika nilai-nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka kesalahan atau keanehan pada berkas SPM PNBP tidak diketahui sehingga pada saat dibutuhkan oleh yang bersangkutan SPM PNBP tidak dapat digunakan. Juga ketika nilai-nilai nasionalisme tidak diterapkan pada kegiatan ini maka penyusunan SPM PNBP ini tidak dapat terselesaikan dengan tepat waktu karean hal ini membutuhkan kerja keras.
Jika nilai-nilai Etika Publik tidak diterapkan pada kegiatan ini maka hasil dari kegiatan ini akan berantakan. Hal ini dapat menghasilkan penyusunan yang tidak teratur dan lengkap, sedangkan yang dibuuhkan oleh stakeholder yaitu arsip yang teratur dan lengkap sehingga dapat memudahkan ketika berkas tersebut dibutuhkan oleh siapapun yang membutuhkan.Berkas-berkas tersebut juga segera mungkin harus dibawa ke bagian verifikasi sehingga sehingga perlu diselesaikan secepat mungkin.
Begitu juga dengan nilai Komitmen Mutu jika tidak diterapkan pada kegiatan ini maka dokumen-dokumen yang terdapat dalam SPM tidak sesuai dengan urutan yang seharusnya, juga ketika ada dokumen yang bukan merupakan bagian dari SPM PNBP akan tercampur dan akibatnya dapat membingungkan ketika SPM tersebut masuk pada bagian verifikasi yang akhirnya nanti akan dilakukan pencairan dana. Dan juga akan diperiksa oleh BPK dan inspektorat.

Nilai Anti Korupsi pada kegiatan ini juga sangat perlu diterapkan, kerena jika tidak diterapkan maka berkas SPM PNBP bisa rusak, karena berkas tersebut berada pada tumpukan dokumen yang sangat banyak sehingga mudah rusak dan hilang sehingga perlu adanya kepedulian untuk menjaga dokumen-dokumen tersebut mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen yang sangat penting.




3.Menyusun berkas SPM program DMPTTL (Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Pada kegiatan ini jika nilai akuntabilitas tidak diterapkan maka penyusunan berkas tidak dapat terselesaikan, jika penyusunan berkas tidak terselesaikan maka dapat terjadi penundaan pada pencairan dana. Hal tersebut dapat menghambat berjalannya kegiatan organisasi lainnya. Juga dapat menyebabkan administrasi perbendaharaan yang tidak teratur sehingga ketika berkas tersebut dibutuhkan sebagai bukti maka akan sulit ditemukan.

Ketika nilai-nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka kesalahan atau keanehan pada berkas SPM DMPTTL tidak diketahui sehingga pada saat dibutuhkan oleh yang bersangkutan SPM DMPTTL tidak dapat digunakan. Juga ketika nilai-nilai nasionalisme tidak diterapkan pada kegiatan ini maka penyusunan SPM DMPTTL ini tidak dapat terselesaikan dengan tepat waktu karean hal ini membutuhkan kerja keras.

Jika nilai-nilai Etika Publik tidak diterapkan pada kegiatan ini maka hasil dari kegiatan ini akan berantakan. Hal ini dapat menghasilkan penyusunan yang tidak teratur dan lengkap, sedangkan yang dibuuhkan oleh stakeholder yaitu arsip yang teratur dan lengkap sehingga dapat memudahkan ketika berkas tersebut dibutuhkan oleh siapapun yangmembutuhkan. Berkas-berkas tersebut juga segera mungkin harus dibawa ke bagian verifikasi sehingga sehingga perlu diselesaikan secepat mungkin.
Begitu juga dengan nilai Komitmen Mutu jika tidak diterapkan pada kegiatan ini maka dokumen-dokumen yang terdapat dalam SPM tidak sesuai dengan urutan yang seharusnya, juga ketika ada dokumen yang bukan merupakan bagian dari SPM DMPTTL akan tercampur dan akibatnya dapat membingungkan ketika SPM tersebut masuk pada bagian verifikasi yang akhirnya nanti akan dilakukan pencairan dana. Dan juga akan diperiksa oleh BPK dan inspektorat.

Nilai Anti Korupsi pada kegiatan ini juga sangat perlu diterapkan, kerena jika tidak diterapkan maka berkas SPM DMPTTL bisa rusak, karena berkas tersebut berada pada tumpukan dokumen yang sangat banyak sehingga mudah rusak dan hilang sehingga perlu adanya kepedulian untuk menjaga dokumen-dokumen tersebut mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen yang sangat penting.



4. Menyusun berkas SPM program PPAA (Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur)
Pada kegiatan ini jika nilai akuntabilitas tidak diterapkan maka penyusunan berkas tidak dapat terselesaikan, jika penyusunan berkas tidak terselesaikan maka dapat terjadi penundaan pada pencairan dana. Hal tersebut dapat menghambat berjalannya kegiatan organisasi lainnya. Juga dapat menyebabkan administrasi perbendaharaan yang tidak teratur sehingga ketika berkas tersebut dibutuhkan sebagai bukti maka akan sulit ditemukan.

Ketika nilai-nilai Nasionalisme tidak diterapkan maka kesalahan atau keanehan pada berkas SPM PPAA tidak diketahui sehingga pada saat dibutuhkan oleh yang bersangkutan SPM PPAA tidak dapat digunakan. Juga ketika nilai-nilai nasionalisme tidak diterapkan pada kegiatan ini maka penyusunan SPM PPAA ini tidak dapat terselesaikan dengan tepat waktu karean hal ini membutuhkan kerja keras.

Jika nilai-nilai Etika Publik tidak diterapkan pada kegiatan ini maka hasil dari kegiatan ini akan berantakan. Hal ini dapat menghasilkan penyusunan yang tidak teratur dan lengkap, sedangkan yang dibuuhkan oleh stakeholder yaitu arsip yang teratur dan lengkap sehingga dapat memudahkan ketika berkas tersebut dibutuhkan oleh siapapun yang membutuhkan.Berkas-berkas tersebut juga segera mungkin harus dibawa ke bagian verifikasi sehingga sehingga perlu diselesaikan secepat mungkin.
Begitu juga dengan nilai Komitmen Mutu jika tidak diterapkan pada kegiatan ini maka dokumen-dokumen yang terdapat dalam SPM tidak sesuai dengan urutan yang seharusnya, juga ketika ada dokumen yang bukan merupakan bagian dari SPM PPAA akan tercampur dan akibatnya dapat membingungkan ketika SPM tersebut masuk pada bagian verifikasi yang akhirnya nanti akan dilakukan pencairan dana. Dan juga akan diperiksa oleh BPK dan inspektorat.

Nilai Anti Korupsi pada kegiatan ini juga sangat perlu diterapkan, kerena jika tidak diterapkan maka berkas SPM PPAA bisa rusak, karena berkas tersebut berada pada tumpukan dokumen yang sangat banyak sehingga mudah rusak dan hilang sehingga perlu adanya kepedulian untuk menjaga dokumen-dokumen tersebut mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen yang sangat penting.

5.Membantu bendahara dalam proses penyimpanan berkas SPJ
Nilai dasar akuntabilitas yang terkandung dalam kegiatan ini adalah tanggungjawab dan efisiensi . Apabila tanggungjawab dan efisiensi tidak diterapkan maka kegiatan ini bisa menjadi terbengkalai dan tidak sesuai dengan proses yang seharusnya .bahkan karena pegawai tersebut tidak merasa bertanggungjawab bisa saja kegiatan ini tidak dilaksanakan olehnya
Nilai dasar Nasionalisme yang terkandung dalam kegiatan ini adalah kejujuran , ketika tidak berlandaskan kejujuran saat membuat rekapan ini maka BPK akan menemukan temuan-temuan permasalahan di dalam rekapan ini sehingga dapat mengakibatkan masalah ke BPS kedepannya
Nilai dasar etika publik pada kegiatan ini adalah mandiri , apabila nilai dasar ini tidak terkandung dalam pelaksanaan maka pegawai tersebut bisa-bisa kebingungan dengan bergantung kepada orang lain dan tidak dapat menyelesaikan kegiatan ini tepat waktu

Nilai dasar komitmen mutu pada kegiatan ini adalah ketelitian, Bila pegawai tidak teliti dalam pengerjaan ini maka hasil rekapan tidak akan sesuai dengan dokumen sehingga dapat mengakibatkan permasalahan kedepannya bisa saja berupa kebijakan yang salah yang diambil oleh pimpinan.
Jika nilai dasar anri korupsi tidak melekat pada pegawai di kegiatan ini maka pegawai tersebut akan membahayakan instansinya , dirinya, dan menguntungkan oknum tertentu .

Wednesday, April 22, 2015

Kendala dan Antisipasi


Pada setiap perencanaan kemungkinan terjadinya hal tak terduga akan selalu ada , kendala yang kemungkinan akan terjadi adalah pergeseran jadwal kegiatan . Hal ini dikarenakan pekerjaan di bagian keuangan adalah pekerjaan yang saling menunggu antara bagian satu dan bagian lainnya sehingga belum ada jadwal kegiatan yang jelas , deadline kegiatanlah yang dapat membuat kegiatan menjadi lebih aktif di bagian perbendaharaan dan terfokus dengan kegiatan yang dideadlinekan. Hal ini akan terjadi dan rencana antisipasi saya adalah berkoordinasi dengan mentor dan melaporkan ke coach sehingga semua pekerjaan yang menjadi rencana saya dapat terselesaikan. Apabila pekerjaan tidak ada (sedang menunggu) maka saya akan membantu bendahara yang terlihat sibuk dan membutuhkan bantuan.




IV.  CAPAIAN AKTUALISASI
A.  Hasil Aktualisasi
Menyusun berkas SPJ perjalanan PPIS
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2015 di Bagian Perbendaharaan. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa 12 SPM yang terdiri dari beberapa dokumen seperti SPP, rekapitulasi, SPJ, kwitansi dan lampiran-lampiran yang berasal dari program PPIS1. Dalam menyusun berkas tersebut diperlukan tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan dan juga menjaga dokumen tersebut.Ketika terdapat kesalahan maka harus jujur kepada atasan sehingga dokumen yang telah disusun dapat diperbaiki.Penyusunan dilakukan secara cepat dan tepat juga dengan professional.Dalam memisah-misahkan dokumen asli dengan copian dibutuhkan ketelitian dan juga kerja keras. Setelah dokumen telah disusun maka langkah berikutnya yaitu menyimpan dokumen ke dalam map dan menuliskan nama pada cover, juga kejelasan dalam menuliskan judul cover sehingga pembca dapat dengan mudah membaca untuk pencarian berkas yang dibutuhkan.Hal ini membutuhkan kekereatifan sehingga penulisan pada map serasi dan rapi. Ketika terdapat keanehan pada dokumen maka harus berani memberitahukan atasan dan peduli untuk memperbaikinya.

Menyusun berkas SPJ perjalanan PNBP
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2015 di Bagian Perbendaharaan. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaituberupa 2 SPM yang terdiri dari beberapa dokumen seperti SPP, rekapitulasi, SPJ, kwitansi dan lampiran-lampiran yang berasal dari program PPAA. Dalam menyusun berkas tersebut diperlukan tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan dan juga menjaga dokumen tersebut.Ketika terdapat kesalahan maka harus jujur kepada atasan sehingga dokumen yang telah disusun dapat diperbaiki.Penyusunan dilakukan secara cepat dan tepat juga dengan professional.Dalam memisah-misahkan dokumen asli dengan copian dibutuhkan ketelitian dan juga kerja keras. Setelah dokumen telah disusun maka langkah berikutnya yaitu menyimpan dokumen ke dalam map dan menuliskan nama pada cover, juga kejelasan dalam menuliskan judul cover sehingga pembca dapat dengan mudah membaca untuk pencarian berkas yang dibutuhkan. Hal ini membutuhkan kekereatifan sehingga penulisan pada map serasi dan rapi. Ketika terdapat keanehan pada dokumen maka harus berani memberitahukan atasan dan peduli untuk memperbaikinya.




Menyusun berkas SPJ perjalanan dan Pengadaan DMPTL
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2015 di bagian Perbendaharaan. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu berupa 2 SPM yang terdiri dari beberapa dokumen seperti SPP, rekapitulasi, SPJ, kwitansi dan lampiran-lampiran yang berasal dari program DMPTTL. Dalam menyusun berkas tersebut diperlukan tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan dan juga menjaga dokumen tersebut.Ketika terdapat kesalahan maka harus jujur kepada atasan sehingga dokumen yang telah disusun dapat diperbaiki.Penyusunan dilakukan secara cepat dan tepat juga dengan professional.Dalam memisah-misahkan dokumen asli dengan copian dibutuhkan ketelitian dan juga kerjakeras. Setelah dokumen telah disusun maka langkah berikutnya yaitu menyimpan dokumen ke dalam map dan menuliskan nama pada cover, juga kejelasan dalam menuliskan judul cover sehingga pembaca dapat dengan mudah membaca untuk pencarian berkas yang dibutuhkan. Hal ini membutuhkan kekereatifan sehingga penulisan pada map serasi dan rapi. Ketika terdapat keanehan pada dokumen maka harus berani memberitahukan atasan dan peduli untuk memperbaikinya.

Menyusun berkas SPJ perjalanan PPAA
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2015 di Bagian Perbendaharaan. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaituberupa 4 SPM yang terdiri dari beberapa dokumen seperti SPP, rekapitulasi, SPJ, kwitansi dan lampiran-lampiran yang berasal dari program PPAA. Dalam menyusun berkas tersebut diperlukan tanggungjawab yang besar untuk menyelesaikan dan juga menjaga dokumen tersebut.Ketika terdapat kesalahan maka harus jujur kepada atasan sehingga dokumen yang telah disusun dapat diperbaiki.Penyusunan dilakukan secara cepat dan tepat juga dengan professional.Dalam memisah-misahkan dokumen asli dengan copian dibutuhkan ketelitian dan juga kerjakeras. Setelah dokumen telah disusun maka langkah berikutnya yaitu menyimpan dokumen ke dalam map dan menuliskan nama pada cover, juga kejelasan dalam menuliskan judul cover sehingga pembca dapat dengan mudah membaca untuk pencarian berkas yang dibutuhkan. Hal ini membutuhkan kekereatifan sehingga penulisan pada map serasi dan rapi. Ketika terdapat keanehan pada dokumen maka harus berani memberitahukan atasan dan peduli untuk memperbaikinya.




Membantu bendahara dalam proses penyimpanan berkas SPJ PPIS.2 (Stempel)
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3-4 februari dan 9 februari serta 11 februari , Hasil dari kegiatan ini adalah 3 dus dokumen yang siap disimpan dan telah disimpan jumlah dokumennya adalah 178 dokumen . Pada kegiatan penyimpanan ini dimulai dari menyetepel dokumen yang membutuhkan tanggungjawab dan semangat serta kesabaran dan keikhlasan ,teliti dalam memeriksa kelengkapan stempel pada suatu dokumen . Serta professional mengerjakan secara efektif dan efisien .Dokumen yang disimpan tetap harus terjaga keasliannya saat setelah disimpan

Membantu membuat rekap rapat bagian keuangan
Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 11 februari 2015 ,Adapun hasil dari kegiatan ini adalah dokumen rekap berupa file excel yang berisi 4  kegiatanrapat pada bagian bendahara. kegiatan ini dimulai dengan membuat frame secara kreatif sesuai dengan keinginan atasan . Lalu menginput rekapan secara teliti kemudian berusaha untuk menyelesaikannya secara lengkap dan sesuai dengan berkas asli yang direkap.Efisiensi diperlukan pada pengerjaan ini dengan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan fokus dalam pengerjaan dengan menghiraukan gangguan apapun sebelum kegiatan ini diselesaikan

Melakukan input laporan SILABI
Melakukan input laporan SILABI dilaksanakan pada tanggal 11 februari 2015 di bagian perbendaharaan. Adapun hasil kegiatan ini adalah mentransaksikan 33 kwitansi GU nihil pada bulan September 2014 .pada kegiatan ini dibutuhkan  ketelitian saat melihat nilai bruto SPM yang akan di transaksikan dan butuh kerja keras dalam mencari kwitansi yang sesuai serta membutuhkan tanggungjawab untuk menyelesaikannya langsung untuk kegiatan dalam satu bulan. Efisiensi dalam pengerjaan dilakukan dengan menyesuaikan bulan pencarian agar pencarian dokumen lebih sempit dan sesuai dengan dokumen yang sedang dicari




Membantu merekap pembayaran gaji pegawai Januari 2015, uang Makan Pegawai Desember 2014, TK Desember 2014, Gaji Susulan Oktober-Desember, Gaji Induk Februari 2015 untuk permintaan BPK

Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 5 februari 2015 di bagian perbendaharaan. Hasil dari kegiatan ini adalah 8 dokumen yang diinput dalam frame excel . Pada proses penginputan diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan . Karena hasil dari kegiatan ini akan dipertanggungjawabkan karena akan diperiksa oleh BPK . Sehingga memerlukan tahap yang efektif dan efisien yakni dengan mencocokan kode serta SPP kegiatan serta kontrol jumlah , Pengentry juga harus peduli jika ditemukan permasalahan dalam pengentrian . Karena pertanggungjawaban petugas entry adalah kepada Negara sebagai penerima pajak.

Input Gaji Pegawai untuk pelaporan pembayaran pajak
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2015 di Bagian Perbendaharaan. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa daftar gaji pegawai yang nantinya akan di entry ke aplikasi perbendaharaan. Proses entry gaji pegawai diawali dengan pengambilan daftar gaji berupa hard copy kepada pegawai yang memegang daftar gaji tersebut sehingga perlu adanya tanggungjawab yang besar dalam menjaga daftar tersebut agar tidak rusak atau hilang. Daftar tersebut akan dicocokkan dengan daftar gaji yang berupa softcopy di PC pegawai sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi juga kejujuran dalam mencocokkannya. Setelah itu memulai melakukan entry gaji dan pajak pada daftar nama yang sudah tersedia pada softcopy dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini diperlukan kedisiplinan agar hasil entryan tidak salah. Ketika ditemukan nama yang tidak ada pada softcopy maka nama tersebut harus dientry ke dalam daftar softcopy sehingga dihasilkan daftar gaji yang update (peduli). Setelah dilakukan proses entry, selajutnya dilakukan pengecekkan total jumlah gaji apakah sudah sama antara total gaji yang sudah dientry dengan daftar gaji hard copy, jika belum makan perlu dicek kembali adanya kesalah entry nominal gaji pegawai tersebut. Dalam hal ini diperlukan kekreatifan dalam menghitung total gaji tersebut karena data yang banyak. Dalam menyelesaikan kegiatan ini perlu adanya kerja keras dan keikhlasan dikarenakan sering merasa ngantuk akibat dari proses kegiatan yang sangat monoton.

Rencana Kegiatan


Aktualisasi nilai dasar akan dilaksanakan selama 13 hari lebih tepatnya dimulai tanggal 2 februari hinggal tanggal 17 februari 2015. Kebutuhan stakeholder pada kegiatan perbendaharaan adalah administrasi perbendaharaan yang teratur, sedangkan tugas organisasinya adalah meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan anggaran .Kegiatan yang akan saya laksanakan adalah sebagai berikut

1. Menyusun berkas SPJ perjalanan PPIS
Pada saat menyusun berkas SPJ perjalanan saya akan menggunakan sumber daya secara efektif dengan berusaha untuk semaksimal mungkin menggunakan semua alat yang tersedia pada bagian perbendaharaan untuk melaksanakan tugas saya. Saya bertanggungjawab untuk mengecek kelengkapan berkas untuk pertanggungjawaban bendahara. Sehingga saat ada salah satu berkas yang kurang saya akan langsung mencarinya. Ketika teman mengajak ngopi di kantin saat dokumen yang perlu disusun sedang menumpuk maka saya akan mengusahakan untuk mementingkan penyusunan dokumen daripada berkumpul dengan teman-teman.Pada saat penyusunan berkas SPJ perjalanan saya berusaha untuk melakukannya sefisien mungkin sehingga tidak bolak – balik memfotokopi berkas yang belum tersedia kopiannya.Pada saat penyusunan berkas apabila ada SPJ perjalanan baik itu tiket maupun konsumsi ataupun hotel yang tidak sesuai dengan standar golongan ASN tersebut maka akan berani untuk menyesuaikannya sehingga mencapai hasil yang sesuai dan tidak melebihi standar ASN pada golongan tersebut dan peduli untuk menegur pegawai yang melakukan hal tersebut



2. Menyusun berkas SPJ perjalanan PNBP
Saya akan menyelesaikan penyusunan secara efektif hingga dapat mencapai tujuan dari penyusunan yaitu seluruh tanda bukti tersedia dalam menyusun berkas SPJ perjalanan PNBP saya bertanggungjawab terhadap Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) bagian PNBP apabila dikemudian hari ada masalah terhadap berkas yang saya susun maka saya harus bertanggungjawab. Saya akan bertindak secara professional apabila ada masalah pada pegawai tertentu tetap harus dilaporkan , tanpa memandang posisi orang tersebut.  Saya akan melaksanakan penyusunan secara efisien agar dengan melaksanakan penyusunan sesuai tahap-tahapnya sehingga mencapai hasil yang maksimal. Saya tidak akan mentoleri dan bersikap adil ketika menemukan kejanggalan pada tanda bukti , tidak memandang pangkat atau jabatan orang tersebut

3. Menyusun berkas SPJ perjalanan dan Pengadaan DMPTL
Pada saat menyusun berkas SPJ perjalanan saya akan menggunakan sumber daya secara efektif dengan berusaha untuk semaksimal mungkin menggunakan semua alat yang tersedia pada bagian perbendaharaan untuk melaksanakan tugas saya. Saya akan jujur kepada atasan jika menemukan permasalahan atau kejanggalan pada berkas yang saya susun. Misal ada berkas yang kurang , apabila saya ingin kegiatan penyusunan cepat selesai bisa saja saya melewatkan saja berkas tersebut dan melanjutkan penyusunan. Saya peduli untuk mengembalikan berkas yang terselip , semisal terdapat kelebihan tanda bukti kwitansi yang tidak tersedia dalam daftar rekap . sehingga kwitansi tersebut merupakan bagian dari berkas lainnya. Saya akan melaksanakan penyusunan secara efisien dengan memanfaatkan ATK yang tersedia . semisal menggunakan pencopot steples jika memang tersedia agar penyusunan lebih cepat dilaksanakan. atau menggunakan penggaris untuk memotong kertas tanda bukti yang perlu di potong apabila gunting sedang tidak tersedia atau hilang. Berani untuk menolak berbagai gratifikasi yang mungkin akan diterima saat melakukan penyusunan dokumen



4. Menyusun berkas SPJ perjalanan PPAA
Saya akan jujur kepada atasan jika menemukan permasalahan atau kejanggalan pada berkas yang saya susun. Apabila ada berkas yang kurang , apabila saya ingin kegiatan penyusunan cepat selesai bisa saja saya melewatkan saja berkas tersebut dan melanjutkan penyusunan. Saya bertanggungjawab dalam menyelesaikan dokumen yang telah saya mulai kerjakan hingga dokumen tersebut selesai disusun. Saya akan bertindak secara professional apabila ada masalah pada pegawai tertentu tetap harus dilaporkan , tanpa memandang posisi orang tersebut. Pada saat penyusunan berkas SPJ perjalanan saya berusaha untuk melakukannya sefisien mungkin sehingga tidak bolak – balik memfotokopi berkas yang belum tersedia kopiannya.. Saya tidak akan mentoleri dan bersikap adil ketika menemukan kejanggalan pada tanda bukti , tidak memandang pangkat atau jabatan orang tersebut

5. Membantu bendahara dalam proses penyimpanan berkas SPJ PPIS.2 (Stempel)
Pada saat penyimpanan dokumen disimpan berdasarkan jenisnya seperti dokumen bendahara terhadap pegawai dan bendahara terhadap pihak ketiga . Dokumen yang disimpan harus dijaga kelengkapannya sehingga apabila ada masalah kedepannya dapat  mengacu pada dokumen tersebut untuk penyelesaiannya (Bertanggungjawab). Pada saat penyimpanan dokumen kami pegawai bendahara saling menjaga dan menyerahkan dokumen yang “nyasar”kepada bendahara yang mengurusi dokumen tersebut.(Peduli). Apabila ada berkas yang hilang saat pencarian dokumen yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah . Maka saya akan menelusuri dokumen tersebut agar dokumen tersebut cepat ditemukan dan cepat ditemukan penyelesaiannya(professional). Apabila ada dokumen yang sudah disimpan namun ada “seseorang oknum” yang berusaha ingin merubah isi dokumen tersebut maka saya akan berani untuk tetap menjaga keadaan dokumen yang telah disimpan seperti sedia kala saat pertama kali disimpan atau menolak permintaan oknum tersebut



6. Membantu membuat rekap rapat bagian keuangan
Dalam membantu membuat rekap rapat bagian keuangan saya akan jujur dalam proses pengerjaan jika terdapat hal yang kurang sesuai baik itu dalam biaya konsumsi maupun snack , efisiensi juga diperlukan pada pengerjaan ini dengan langsung mengerjakan kegiatan secara fokus hingga selesai tanpa terpengaruhi pekerjaan lain yangmenumpuk. Pembuatan rekap rapat membutuhkan tanggungjawab demi mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan isi berkas yang direkap , semisal dengan menyelesaikan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan atasan. Sehingga tidak memakan waktu yang lama. Fokus dan tidak terpengaruh pada keadaan sekitar , semisal ada berita menarik di tv dan pekerjaan ini belum selesai . Maka saya akan memprioritaskan kegiatan ini. Rekap rapat harus dikerjakan secara teliti  agar isi dari dokumen tidak melenceng dari dokumen yang di rekap sehingga tidak menyebabkan masalah kedepannya. TIdak korupsi waktu dalam mengerjakan kegiatan ini , semisal pekerjaan sudah selesai maka langsung di kirim ke atasan sehingga tidak menunggu hingga mencapai batas toleransi waktu pengerjaan

7. Melakukan input laporan SILABI
Saya bertanggungjawab menyelesaikan tugas input laporan SILABI hingga mencapai tidak ada transaksi yang terlewat. Saya melakukan input laporan SILABI dengan kejujuran dan sesuai dengan apa yang diperintahkan atasan . Tanpa melebih lebihkan dan mengurang-ngurangi.. Apabila ada konflik kepentingan dalam kegiatan ini maka saya akan bertindak secara professional agar tercapai hasil yang maksimal dalam melakukan input laporan SILABI. Saya akan mencapai hasil input laporan SILABI yang sesuai dengan nilai anggaran . Saat melakukan input laporan SILABI saya tidak akan menerima segala gratifikasi yang akan diberikan kepada saya oleh pihak yang berhubungan dengan materi yang akan saya inputkan. Pekerjaan ini membutuhkan kerja keras  dan ketelitian pada saat pencarian transaksi masuk dan keluar



8. Membantu merekap pembayaran gaji pegawai Januari 2015, uang Makan Pegawai Desember 2014, TK Desember 2014, Gaji Susulan Oktober-Desember, Gaji Induk Februari 2015 untuk permintaan BPK
Rekap pembayaran gaji,uang makan, dan TK serta gaji susulan dilakukan dengan penuh tanggungjawab dengan berhati-hati dan seefisien mungkin dalam pengerjaan dengan menggunakan frame rekap yang telah tersedia.. Perekapan membutuhkan kejujuran  terlebih lagi hasil rekapan ini akan dikirim ke BPK untuk diperiksa. Apabila terdapat hal yang ganjil dalam pengerjaan saya akan langsung melaporkan kepada atasan dan menanyakan solusi terbaik. dalam pengerjaan rekap jika ada masalah yang dapat saya selesaikan sendiri maka akan langsung saya kerjakan dan laporkan kepada atasan mengenai solusi dari masalah tersebut agar tidak terjadi kekeliruan (Mandiri). Kesamaan isi hasil rekapan dan dokumen yang direkap harus sesuai dan di periksa secara teliti berulang kali agar tidak menimbulkan permasalahan kedepannya. Saya tidak akan menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dari orang yang berhubungan dengan berbagai dokumen yang saya rekap

9. Input Gaji Pegawai untuk pelaporan pembayaran pajak
Saat menginput gaji membutuhkan kejujuran semisal jika ada pesan dari pegawai yang diinput gajinya untuk mengurang-ngurangi nilai gaji yang diterimanya. Bertanggungjawab dalam proses pengerjaan dengan menyelesaikan pekerjaan secara penuh . Sehingga ketika sedang mengeejakan inputan untuk pegawai dengan kode wilayah tertentu saya akan menyelesaikan seluruh list dari kode wilayah tersebut sehingga tidak perlu mencari-cari sampai mana inputan yang telah saya input untuk proses inputan selanjutnya. Saya akan menyelesaikan inputan gaji dari satu kode wilayah yang saya input dan menghindari ajakan teman untuk nongrong merokok di kantin. Gaji yang saya input akan saya cek minimal dua kali dikarenakan nilai total pajak akhir yang akan dilihat pada rekapan gaji ini maka apabila ada satu kesalahan saja maka nilai akhirnya bisa saja lebih atau kurang dari nilai sebenarnya. Saya tidak akan menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan pajak yang saya rekap

Tuesday, April 21, 2015

Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Perbendaharaan, Biro Keuangan


Biro keuangan terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah :Bagian Administrasi Keuangan, Bagian Akuntansi, Bagian Perbendaharaan, dan Bagian Verifikasi. Penulis akan melaksanakan aktualisasi di bagian perbendaharaan. Berdasarkan Peraturan Kepala BPS No.1 Tahun 2009 tentang uraian tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang dan Seksi Badan Pusat Statistik, pada pasal 24bagian Perbendaharaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:




a. Menyusun program kerja tahunan Bagian Perbendaharaan;
b. Mengatur dan melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pembayaran, pembukuan, dan pertanggungjawaban keuangan sesuai anggaran yang tersedia;
c. Mengatur dan melaksanakan penerimaan, penyetoran, dan pembukuan penerimaan negara bukan pajak;




d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan, pembayaran, dan pembukuan gaji pegawai;
e. Mengatur dan melaksanakan pembinaan kepada bendaharawan;
f. Mengatur dan melaksanakan pengelolaan sistem informasi manajemen keuangan;
g. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan perbendaharaan;



h. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilaksanakan Bagian Perbendaharaan;
i. Mengatur dan melaksanakan penyusunan laporan kegiatan Bagian Perbendaharaan secara berkala dan sewaktu-waktu; dan
j. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.




Ruang Lingkup


Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah dirancang
2. Waktu pelaksanaan aktualisasi adalah selama 12 hari kerja, yakni semenjak tanggal 2 februari hingga tanggal 17 februari 2015
3.  Tempat kegiatan dalah di bagian perbendaharaan, biro keuangan, BPS.




II. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik  (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BPS mempunyai peranan yang harus dijalankan antara lain:  

• Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder.
• Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
• Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
• Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.



Sebagai institusi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang data, BPS memiliki visi dan misi. Visi BPS adalah “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”. Berdasarkan visi BPS tersebut, maka misi BPS mencakup:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.



3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.



Monday, April 20, 2015

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur Negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu melaksanakan peranan tersebut merupakan PNS yang memiliki kompetensi yang berdasarkan sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral dan bermental baik, professional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan public, serta mampu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.



Untuk dapat membentuk sosok PNS seperti diatas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan :
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, Negara, dan tanah air;
2. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinan
3. Efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasa dan tanggungjawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu : Kemampuan melaksanakan akuntabilitas mengedepankan kepentingan nasional yang merupakan nilai dasar etika public, kemampuan berinovasi sehingga mencapai tujuan secara efektif dan efisien serta tetap menjaga mutu dari output yang dihasilkan, serta dengan menanamkan sifat anti-korupsi didalam dirinya dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di instansinya.



Lima nilai dasar profesi yang disebutkan diatas adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan anti korupsi atau bias juga disingkat menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut memiliki indicator-indikator yang perlu untuk diimplementasikan dalam lingkungan kerjanya.ASN yang mampu memahami nilai-nilai dasar tersebut diharapkan dapat memperbaiki kinerja dan mengubah karakter Calon Aparatur Sipil Negara untuk menjadi pelayan masyrakat yang professional. Selain itu, ASN diharapkan mampui menjadi pionir dalam menggalakkan dan menyukseskan reformasi birokrasi yang sedang gencar dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah



B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari aktualisasi adalah mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS ke dalam bentuk nyata. Hal ini dilakukan dengan cara merancang kegiatan-kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut, dan selanjutnya mengaktualisasikannya ke dalam dunia kerja. Tujuan aktualisasi adalah me nghasilkan:
1) ASN yang berakuntabilitas;
2) ASN yang berjiwa nasionalisme;
3) ASN yang beretika publik;
4) ASN yang berkomitmen terhadap mutu pelayanan; dan
5) ASN yang bebas dari korupsi.



KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena atas kasih dan karunia-Nya maka laporan “ Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS pada Bagian Perbendaharaan, Biro Keuangan “ ini dapat terselesaikan.



Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III  angkatan LXXVII Tahun 2015 di Jakarta, yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik RI bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara RI.



Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:
1.      Kepala Badan Pusat Statistik selaku penyelenggara Diklat Prajabatan.
2. Kepala Pusdiklat BPS yang telah menyediakan sarana dan prasarana hingga terselesaikannya laporan ini.
3.  Ibu Sri Sayekti yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan dalam pengerjaan laporan rancangan aktualisasi ini.



4.   Bapak Suherman selaku penguji rancangan aktualisasi atas koresi dan saran yang disampaikan.
5.      Ibu Dwi Wulan Krisna di Sub Bagian Perbendaharaan II yang telah bersedia menjadi mentor
6.    Rekan-rekan peserta diklat prajabatan Golongan III  angkatan LXXVII , LXXVIII, LXXIX Tahun 2015 di Jakarta.



Akhirnya penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.